Peristiwa intoleransi kembali mencoreng wajah kerukunan umat beragama di Indonesia. Sekelompok warga mendatangi dan membubarkan kegiatan ibadah umat Kristen di Kampung Cisalada, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Insiden ini terjadi saat umat tengah melakukan ibadah di rumah seorang jemaat.
Massa tidak hanya membubarkan kegiatan secara paksa, tetapi juga merusak properti ibadah, termasuk salib yang berada di depan rumah. Rekaman kejadian itu menyebar luas di media sosial dan memicu kecaman dari berbagai pihak.
Polisi langsung mendatangi lokasi setelah menerima laporan dari warga. Aparat menenangkan massa dan mengamankan situasi agar tidak terjadi kekerasan medusa88 login lebih lanjut. Pihak kepolisian menyatakan bahwa mereka telah memeriksa sejumlah saksi dan berupaya menyelidiki pelaku perusakan simbol agama tersebut.
Tokoh masyarakat dan pemuka agama mengaku prihatin atas insiden ini. Mereka mengajak seluruh pihak untuk menahan diri dan menjaga nilai-nilai toleransi yang menjadi fondasi kehidupan berbangsa. Perwakilan gereja menyampaikan bahwa jemaat hanya ingin menjalankan ibadah dengan tenang dan damai, seperti dijamin oleh konstitusi.
Pemerintah daerah menyayangkan insiden ini dan menyatakan akan memfasilitasi dialog antarwarga untuk mencegah kejadian serupa. Mereka menegaskan bahwa setiap warga negara berhak menjalankan keyakinannya tanpa gangguan.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa toleransi harus terus dijaga, bukan hanya melalui kata-kata, tetapi lewat tindakan nyata. Keberagaman adalah kekuatan Indonesia, bukan alasan untuk saling mencurigai dan memusuhi.